KEMAMPUAN SISWA MENGHITUNG DASAR PELAJARAN MATEMATIKA


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan membahas hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan pada MTsN Langsa mengenal kemampuan operasi hitung dasar pada siswa yang lulusan SD dengan lulusan MI.

A.     Hasil Penelitian
Data yang dikumpulkan dibagi dalam dua macam, yaitu nilai siswa lulusan SD dan nilai siswa lulusan MI. kedua nilai inilah yang akan diuji dengan analisa statistik uji –t dua pihak.
Nilai tes 55 orang siswa lulusan SD adalah sebagai berikut:
35
41
57
67
68
85
73
59
72
68
37
59
61
72
90
35
38
41
56

40
59
51
82
75
90
40
42
74
42
36
63
84
90
36
72
80
85
56
38
64
84
42
36
39
82
78
70
56
73
85
36
72
68
72
72

Nilai tes 49 orang siswa lulusan MI adalah sebagai berikut:
92
48
51
62
62
54
81
55
61
30
92
49
65
65
38
60
67
85
30
90
67
70
62
61
85
31
46
41
71
80
75
68
88
33
45
52
80
77
61
73
40
38
55
59
77
72
80
51
38

Dari kedua data yang diperoleh tersebut, kemudian masing-masing dicari nilai rata-rata standar deviasi dan simpangan baku.
1.      Menghitung nilai rata-rata ( ), varians (S2) dan simpangan baku (S).
Untuk nilai tes materi kemampuan operasi hitung dasar siswa lulusan SD pada kelas VII MTsN Langsa adalah:
·        Dari data yang diperoleh, nilai tertinggi = 90 dan nilai terendah = 35 maka Rentang =     Nilai tertinggi – Nilai terendah
             =    90 – 35
             =    55
·        Banyak kelas interval (k) dengan n = 55 adalah :
K           =   1 + (3,3) log n
              =   1 + (3,3) log 55
              =   1 + 5,743
              =   6,7 (maka banyak kelas interval adalah 6 atau 7)
·        Panjang kelas        =    
                            =    
                       =   7,85 (panjang kelas interval 8)

Selanjutnya disusun tabel distribusi frekuensi nilai tes siswa lulusan SD pada kelas VII MTsN Langsa sebagai berikut:

Tabel. 2 : Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Tes Siswa Lulusan SD
Nilai
Fi
Xi
Fi Xi
Xi -
(Xi - )2
Fi (Xi - )2
35-42
43-50
51-58
59-66
67-74
75-82
83-90

17
0
5
6
14
5
8
38,5
46,5
54,5
62,5
70,5
78,5
86,5
654,5
0
272,5
375
987
392,5
692
-22,8
-14,8
-6,8
1,2
9,2
17,2
25,2
519,84
219,04
46,24
1,44
84,64
295,84
635,04
8837,28
0
231,2
8,64
1184,96
1479,2
5080,32
Jumlah
55

3373,5


16821,6

Nilai rata-rata      =  
=
=  61,3

Varians Ss                =  
= 
=  311,51

Simpangan baku S = 17,65

Berdasarkan rumus mencari nilai rata-rata ), varians (S2) dan simpangna baku (S) serta tabel distribusi frekuensi diatas, maka diperoleh nilai rata-rata ) = 61,3, varians (S2) = 311,51 dan simpangan baku (S) = 17,65.

Untuk nilai tes materi kemampuan operasi hitung dasar siswa lulusan MI pada kelas VII MTsN Langsa adalah :

·        Dari data yang diperoleh, nilai tertinggi = 92 dan nilai terendah = 30, maka :
Rentang =   Nilai tertinggi – Nilai terendah
             =    92 – 30
              =   62

·        Banyak kelas interval (k) dengan n = 49 adalah :
K           =   1 + (3,3) log n
              =   1 + (3,3) log 49
              =   1 + (3,3) 1,690
              =   1 + 5,577
              =   6,5 (maka banyak kelas interval adalah 6 atau 7)   


·        Panjang kelas        =    
                            =    
                       =   8,8 (panjang kelas interval 9)

Selanjutnya disusun tabel distribusi frekuensi nilai tes siswa lulusan MI pada kelas VII MTsN Langsa sebagai berikut :
Tabel. 3 : Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Tes Siswa Lulusan MI
Nilai
Fi
Xi
Fi Xi
Xi -
(Xi - )2
Fi (Xi - )2
30-38
39-47
48-56
57-65
66-74
75-83
84-92

7
4
8
10
7
7
6
34
43
52
61
70
79
88
238
172
416
610
490
553
528
-27,4
-18,4
-9,4
-0,4
8,6
17,6
26,6
750,76
338,56
88,36
0,16
73,96
309,76
707,56
5255,32
1354,24
706,88
1,6
517,72
2168,32
4245,36
Jumlah
49

3007


14249,44

Nilai rata-rata      =  
=
=  61,4

Varians S2                =  
= 
=  296,86

Simpangan baku S = 17,22
Berdasarkan rumus mencari nilai rata-rata ), varians (S2) dan simpangan baku (S) serta tabel distribusi frekuensi diatas, maka diperoleh nilai rata-rata ) = 61,4, varians (S2) = 296,86 dan simpangan baku (S) = 17,22.

B.     Tinjauan terhadap Hipotesis
Untuk mengetahui perbedaan singkat penguasaan materi operasi hitung dasar pada siswa kelas VII MTsN Langsa antara lulusan SD dengan lulusan MI, maka data yang telah dikumpulkan melalui tes perlu diuji dengan menggunakan statistik uji t dua pihak.
Dari hasil pengolahan data diatas diperoleh :

Sehingga dapat dihitung nilai t sebagai berikut :

Dengan                  dan               
                                                         = 6,05

Sehingga didapat

Untuk mengambil keputusan terhadap hipotesa, kita harus memperhatikan aturan keputusan uji dua pihak pada taraf signifikan , sehubungan dengan aturan tersebut Sudjana menyatakan kriteria pengujian adalah terima hipotesis Ho jika :  dan tolak Hi jika t mempunyai harga-harga lain.
Ternyata pada taraf signifikan  dari daftar distribusi t, dengan cara  interpolasi  (pendekatan)  didapat  nilai    =  0,68  dan  nilai  thitung = 3,42, jadi nilai thitung = 3,42 tidak terletak pada interval -0,68 dan 0,68 maka tolak Ho dan terima hipotesis alternatif (Hi).

C.     Pembahasan
Berdasarkan data yang telah terkumpul dan diolah serta dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan rumus t student (uji-t) pada taraf signifikan 5% ternyata thitung  berada pada interval yang diharapkan. Maka hipotesis (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Hi) diterima. Dengan demikian kemampuan siswa lulusan SD berbeda dengan siswa lulusan MI pada kelas VII MTsN Langsa dan hipotesis yang penulis buat ditolak. Dari analisa penulis, bahwa banyak siswa yang masih mengalami kesukaran dalam menyelesaikan hitung dasar.
Dengan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan operasi hitung dasar, maka perlu kiranya diambil tindak lanjut untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kesulitan-kesulitan itu oleh pihak-pihak yang terkait, yang bertanggung jawab atas kemampuan pendidikan siswa tersebut. Termasuk guru bidang study matematika sebagai “ujung tombak” dan “kunci utama” kerberhasilan pelajaran matematika, baik dengan cara memilih metode yang lebih tepat atau pun dengan alternatif lain yang lebih efektif dan efisien. Hal ini karena mengingat bahwa prestasi siswa dalam bidang studi matematika sangat ditentukan oleh penguasaan bidang-bidang dasar keterampilan matematika, misalnya operasi hitung dasar ini.
Jadi untuk dapat meningkatkan prestasi siswa dalam bidang studi matematika ini, tentu perlu adanya suatu usaha perbaikan, peningkatan dan pemantapan (pendalaman) dalam keterampilan pengerjaan hitung, terlebih yang menyangkut tentang operasi hitung dasar ini, dengan keberhasilan usaha yang dilakukan tersebut tidaklah mustahil terciptanya sumber daya manusia yang handal dan dapat dibanggakan, sebab matematika tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri tetapi juga bermanfaat bagi ilmu-ilmu lainnya.

BAB V
KESIMPULAN

Dengan selesainya uraian dan pembahasan/penjelasan teoritis serta pengolahan data terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII MTsN Langsa, maka pada bagian terakhir penulisan skripsi ini, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan serta saran-saran yang kiranya bermanfaat bagi kemajuan program pendidikan.

A.     Kesimpulan
Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut: terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan operasi hitung dasar yang dimiliki oleh siswa lulusan SD dengan lulusan MI pada kelas MTsN Langsa.

B.     Saran-saran
Diantara saran-saran yang dapat penulis utarakan adalah :
1.      Penguasaan operasi hitung dasar penting sekali bagi pemahaman matematika selanjutnya, untuk itu perlu adanya usaha peningkatan terhadap kemampuan operasi hitung dasar siswa dan sebagai pengajaran remedial bagi siswa yang belum menguasainya.
2.      Untuk mencapai tujuan Pendidikan Dasar yang diharapkan, khususnya dalam bidang pelajaran Matematika, maka perhatian terhadap materi-materi dasar sebagai prasyarat pengembangan ilmu selanjutnya menjadi hal yang mendasar (untuk lebih diperdulikan).

No comments:

Post a Comment