EFEK KEHADIRAN MEDIA MASSA



Efek ialah perbedaan apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Efek atau pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan (knowledge), sikap (attitude) dan perilaku (behavior)[1].
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi[2].
Media massa adalah saluran penyampaian pesan dari komunikan yang relatif tidak terbatas dan bersifat heterogen. Media massa memiliki kemampuan untuk mempengaruhi khalayak, bahkan dapat memaksa khalayak untuk melakukan yang luar biasa dalam mempengaruhi seseorang mulai dari proses kognitif hingga efektif maupun behavioral.
Dampak yang diakibatkan media massa menjadi perhatian para pakar komunikasi sehingga banyak pakar yang mencoba menilainya. Hasil dari besarnya perhatian para pakar muncul sejumlah teori seperti teori peluru, model dampak terbatas,model dampak yang kuat dan teori kultivasi[3].
Efek media massa tidak luput dari perhatian berbagai pakar, berbagai keprihatian muncul seiring dengan ketakutan sebahagian orang terhadap ketakutan sebahagian orang terhadap kekuatan media yang dianggap dapat mengendalikan pikiran orang. Namun ketakutan tersebut telah dapat dilunakkan lewat berbagai kajian ilmiah terutama bagi kalangan masyarakat yang dapat menerimanya[4].
Para pakar mempunyai pandangan yang berbeda mengenai efek media terhadap khalayak.
v  Menurut Scharam menyatakan efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media
v  Menurut Steven M. Chaffe melihat efek pesan yang disampaikan media adalah pendekatan yang disampaikan media adalah pendekatan pertama dalam mempelajari pengaruh media massa. Sedangkan pendekatan kedua melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak, seperti perubahan perasaan, perubahan sikap dan perubahan perilaku atau dengan istilah lain adalah perubahan kognitif, afektif dan behavioral. Sedangkan pendekatan ketiga adalah meninjau satuan observasi yang dikenai efek media massa seperti individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau sebuah bangsa.
v  Menurut Mcluhun mengatakan bahwa kehadiran media massa mempunyai efek bagi khalayak. teori yang dikemukakan Mchluhan disebut dengan teori perpanjangan alat indra.[5]
v  Pembicaraan mengenai efek komunikasi massa erat kaitannya dengan teori dependensi mengenai efek komunikasi massa yang dikembangkan oleh Sandra Ball Rokeach dan Melvin L. Defleur. Pemikiran terpenting dalam teori dependensi adalah bahwa dalam masyarakat modern, audiens, menjadi tergantung pada media massa sebagai sumber informasi bagi pengetahuan tentang dan orientasi kepada apa yang terjadi dalam masyarakatnya. Jenis dan tingkatan ketergantungan akan dipengaruhi oleh sejumlah kondisi struktural, meskipun kondisi terpenting terutama berkaitan dengan tingkat perubahan, konflik atau tidak stabilnya masyarakat tersebut.[6]

1.      Efek Kognitif Media Massa
Efek kognitif media massa adalah efek yang berkaitan dengan perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau persepsi khalayak. komponen kognitif adalah keyakinan terhadap suatu objek.[7]
Efek kognitif dapat menciptakan atai menghilangkan ammbiguitas, pembentukan sikap, agenda setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat serta penegasan atau penjelasan terhadap nilai-nilai[8]. Pendekatan psikologi kognitif lebih menekankan arti penting proses internal. Mental manusia dalam perpektif psikologi kognitif, belajar pada dasarnya adalah peristiwa mental, buka peristiwa behavioral (yang sifatnya jasmani).[9]
Efek kognitif memiliki 6 kawasan, antara lain:
1)      Pengetahuan
2)      Pemahaman
3)      Penerapan
4)      Penguraian
5)      Synthesis
6)      penilaian[10]

Efek kognitif berhubungan dengan pikiran / penalaran sebagai khalayak yang semula tidak tahu yang tadinya tidak mengerti merasa jelas. Contoh: pesan kom melalui mendia massa yang menimbulkan efek kognitifan antara lain: berita, tajuk rencana, artikel, acara penerangan dan acara pendidikan.[11]

2.      Efek Afektif Media Massa
Efek afektif timbul bilamana ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atai dibenci khalayak. efek afektif ada hubungannya dengan emosi, sikap atau nilai. Efek afektif berkaitan juga dengan penciptaan ketakutan atau kecemasan, meningkatkan atau menurunkan dukungan moral.[12]
Efek Afektif memiliki 5 kawasan, antara lain:
1)      Penerimaan
2)      Sambutan
3)      Penghargaan
4)      Pengorganisasian
5)      Karakterisasi, internalisasi atau penjelmaan.[13]

3.      Efek Behavioral Media Massa
Efek behavioral ialah merujuk pada perilaku nyata yang dimiliki, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku.[14]
Efek behavioral media massa yaitu dapat mengaktifkan/menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktifitas serta menyebabkan perilaku dermawan.[15]
Efek behavioral bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan oleh karena itu berbentuk perilaku.[16]

Kesimpulan :
Jadi, efek media massa tidak hanya mempengaruhi sikap seseorang, tetapi juga dapat mempengaruhi perilaku, bahkan efek media massa dapat mempengaruhi sistem-sistem sosial maupun sistem budaya masyarakat. Serta dapat juga mempengaruhi seseorang dalam waktu pendek atau dapat memberi efek dalam waktu yang lama.


DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Moh. Ali,.  Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009

Bungin, Burhan,.  Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma dan Diskursus teknologi Komunikasi di Masyarakat.

Effendi, Uchjana, Onong,. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT Citra Aditya Bakri, 2007

Fisher, B. Aubrey,. Teori-teori Komunikasi, Terj, Soejono Trimo, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986

Hafied, Cangara,. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007

Makmun, Syamsuddin, H. Abin,. Psikologi Kependidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005

Rakhmat, Jalaluddin,. Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1986

Sendjaya, S. Djuarsa,  Dkk,. Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 1994

Syah, Muhibbuddin,. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2008

W. Tankard, James,. J Severin, Werner,. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di dalam Media Massa, Terj. Sugeng Hariyanto, Jakarta: Kencana, 2005








[1] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 165
[2] I b i d, Cangara Hafied, hal.
[3] Werner J Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di dalam Media Massa, Terj. Sugeng Hariyanto, (Jakarta: Kencana, 2005), hal. 320
[4] B. Aubrey Fisher, Teori-teori Komunikasi, Terj, Soejono Trimo, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986), hal. 180
[5] Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1986), hal. 220
[6] S. Djuarsa Sendjaya Dkk, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), hal. 201
[7] Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 455-456
[8] Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma dan Diskursus teknologi Komunikasi di Masyarakat.
[9] Muhibbuddin syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2008), hal. 111
[10] H. Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 26
[11] Onong Uchjana Effendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakri, 2007), hal. 318
[12]  I b i d, S. Djuarsa Sendjaya, hal. 202
[13]  I b i d, H. Abin Syamsuddin, hal. 27
[14] I b i d, Moh. Ali Aziz, hal. 455
[15]  I b i d, Burhan Bungin, hal. 283
[16]  I b i d, Onong Uchjana effendi, hal. 319

No comments:

Post a Comment